Jakarta, Beritahukum.ID – RSUD Pasar Rebo mengadakan sosialisasi untuk memperkuat komitmen transparansi informasi di sektor pelayanan kesehatan dengan menghadirkan Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Acara yang digelar di Ruang Aula lt.7 Gedung Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, ini mengangkat tema “Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik di Era Digital”.
Sosialisasi menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi KI DKI Jakarta, Ferid Nugroho, dan Ketua Bidang Kelembagaan Aang Muhdi Gozali.
Kepala Bagian Umum, Pemasukan dan SDM RSUD Pasar Rebo Ns. Ahijrah Ramadhanti menegaskan komitmen institusinya sebagai badan publik yang transparan.
“Kami Rumah Sakit tentunya mau banget sama-sama transparan, sama-sama terbuka, terhadap segala data dan informasi yg dibutuhkan pasien dan masyarakat”, ucap Ahijrah saat memberikan sambutan.
Ia juga berharap lewat sosialisasi ini dapat memberikan pencerahan mengenai tata kelola informasi yang aman, akurat, dan relevan, sehingga mendukung terwujudnya badan publik yang transparan di era digital.
“Pertemuan di hari ini saya berharap bapak ibu bisa mengikutinya secara utuh. Sehingga kita dapat pencerahan seperti apa share data dan informasi yg bisa kita lakukan tanpa melanggar ketentuan yang berlaku”, ujarnya kemudian.
Ferid Nugroho dalam paparannya menjelaskan bahwa pentingnya keterbukaan informasi publik bukan hanya untuk menciptakan pemerintahan yang baik. Namun, juga untuk membangun kepercayaan publik serta kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Pada akhirnya lewat keterbukaan informasi publik kita bukan hanya berhasil menciptakan pemerintahan yang good governance. Tapi juga muaranya pada kepercayaan publik kepada lembaga kita hingga meningkatkan kemakmuran bagi masyarakat”, kata Ferid.
Ferid membeberkan gambaran dampak era digital terhadap keterbukaan informasi. Ia juga memberikan beberapa rekomendasi peningkatan keterbukaan informasi publik di era digital pada peserta yang hadir.
“Utamanya adalah penguatan SDM, penguatan infrastruktur digital, hingga kolaborasi yang masif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat”, tuturnya kemudian.
Pada sesi berikutnya, Aang Muhdi Gozali lebih menekankan pada pentingnya pelayanan informasi yang komprehensif.
Selain itu, Aang pun mendorong badan publik RSUD Pasar Rebo serta badan publik jejaringnya yang turut hadir agar selalu mengutamakan inovasi dalam digitalisasi.
“Selain website, kita juga harus berinovasi ke media sosial. Supaya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat”, tambahnya.
Sosialisasi ini menyoroti tiga poin penting bagi peserta. Pertama, transparansi layanan dalam memberikan akses informasi terkait prosedur administrasi, realisasi anggaran, serta ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan. Kedua, pengelolaan informasi digital dengan mengoptimalkan website dan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi terkini secara cepat dan terpercaya. Serta ketiga, kiat praktis dalam pencegahan sengketa informasi di sektor kesehatan.
Diketahui, para peserta yang hadir bukan hanya perwakilan dari RSUD Pasar Rebo, tetapi juga berbagai perwakilan badan publik yang berjejaring dengan mereka.
Diskusi interaktif yang digelar turut mengupas tantangan serta solusi praktis dalam menerapkan keterbukaan informasi, khususnya di sektor kesehatan.
Tim dari Komisi Informasi Jakarta diterima baik oleh Kabag Umum, Pemasukan dan SDM Ns. Ahijrah Ramadhanti,S.Kep, MPH, Koordinator Satuan Pelaksana PKRS dan Kehumasan sekaligus menjabat Sekretaris PPID RSUD Pasar Rebo Lelly Anggrainy, S.Kep, Ners, Koordinator Satuan Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
Lusiani Septika Sari, S.Farm, Apt., MKM
Discussion about this post