JAKARTA– Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 unggul terpantau unggul dalam perhitungan cepat (quick count) di berbagai lembaga survei dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jika Prabowo-Gibran telah secara resmi dilantik, Tim Kampanye Prabowo-Gibran mengungkapkanakan akan mengevaluasi kembali subsidi energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram (kg). Hal ini dilakukan agar lebih tepat sasaran dan anggarannya bisa dialihkan untuk mewujudkan program makan siang gratis.
BACA LAGI: Tim Hukum AMIN Minta KPU Klarifikasi Soal Polemik Surat Suara di Taipei
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno menyebutkan subsidi energi selama ini dinilai tidak tepat sasaran. Untuk itu akan dilakukan evaluasi kembali dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya yang berkaitan langsung dengan kebutuhan rakyat, seperti program makan siang gratis.
“Pertama, akan kita evaluasi terhadap subsidi energi karena selama ini 80% adalah penggunanya adalah masyarakat mampu,” ungkapnya, pada Jumat (16/2/2024).
BACA LAGI: Ini Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count
Untuk merealisasikannya, Eddy menjelaskan, ke depan bakal dilakukan peninjauan ulang data penerima yang lebih tepat sasaran dan lewat regulasi.
“Bagaimana cara mengaturnya? Yaitu menyempurnakan data penerimanya dan diperkuat dengan payung hukum yang menegaskan kriteria masyarakat yang berhak menerima subsidi ini, termasuk soal sanksi bagi yang melanggar,” lanjutnya.
Untuk itu, perlu adanya payung hukum untuk mengatur agar implementasi subsidi energi bisa disalurkan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan, misalnya masyarakat tidak mampu, UMKM, Puskesmas, Posyandu, dan sebagainya.
Discussion about this post