JAKARTA – Jelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden RI, Joko Widodo memberikan “PR” kepada para menterinya. Pertama, Jokowi meminta para pembantunya di pemerintahan untuk membuat regulasi baru dengan tujuan memuluskan transisi kepemimpinan ke era Prabowo Subianto. Alasannya, Jokowi ingin Prabowo langsung dapat bekerja efektif saat resmi menjabat Presiden RI pada bulan depan.
Dengan kata lain, Jokowi mempersilakan para menterinya membuat kebijakan baru. “Kita semua harus sepenuhnya mendukung program-program presiden terpilih. Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif,” kata Jokowi di rapat kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Jumat (13/09/2024).
“Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik, pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang,” tambah Presiden Joko Widodo.
Namun begitu, Jokowi berpesan agar kebijakan baru yang dibuat, tidak terlalu berlebihan dan tergesa-gesa. Karena dikhawatirkan justru mengganggu stabilitas negara dari segi pertumbuhan dan pembangunan nasional.
Selain itu, Jokowi juga meminta para menteri “pamer” prestasi dan keberhasilan pemerintah yang telah dicapai selama 10 tahun ini. Sedikit informasi, Presiden Jokowi akan resmi mengakhiri jabatannya pada 20 Oktober 2024.
Nantinya, seluruh capaian ini akan diumumkan ke masyarakat luas dalam kurun satu bulan. “Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan semua capaian pemerintah bisa disampaikan ke masyarakat luas,” ujar Sekretarus Kabinet Pramono Anung, di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara(PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Discussion about this post